Bermain Gobak Sodor sebagai Media Menulis Teks Prosedur

Bermain Gobak Sodor sebagai Media Menulis Teks Prosedur

Seiring perkembangan zaman membuat metode pembelajaran di dunia pendidikan ikut berkembang.  Namun demikian bukan berarti metode pembelajaran tradisional harus ditinggalkan begitu saja. Karena guru bisa memanfaatkan permainan tradisional sebagai pendukung pembelajaran di madrasah / sekolah. Salah satu permainan tradisional di Indonesia di antaranya gobak sodor.

Gobak sodor merupakan permainan tradisional asli dari Indonesia. Cara bermainya menggunakan lapangan berbentuk segi empat berpetak – petak seperti lapangan bulu tangkis tapi tanpa rangkap, lalu pemain dibagi menjadi dua kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4 – 6 anggota. Satu tim akan menjadi penjaga garis benteng, dan tim lain akan menjadi pihak yang berusaha memasuki benteng dimana setiap garis di  jaga oleh penjaga, untuk menjaga tim lawan yang akan memasuki benteng.   Pihak yang mau masuk melewati garis dan jika mereka terkena sentuhan oleh penjaga, mereka harus bergantian menjadi penjaga. Tim yang menang adalah tim yang bisa melewati penjaga tanpa tersentuh oleh penjaga.

Semua Siswa Belajar Aktif

Pembelajaran berbasis permainan gobak sodor yang di lakukan oleh Kaeroni guru MTs NU 22 Singorojo di kelas tujuh untuk menulis teks prosedur. Awalnya kelas  7 yang jumlah siswanya ada  27 anak  dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok laki – laki  13 anak,  dan kelompok perempuan 14 anak. Dari pembagian

kelompok tersebut, kelompok laki – laki bermain gobak sodor, sedangkan kelompok perempuan sebagai penonton untuk mengamati permainan gobag sodor yang dimainkan oleh kelompok laki –laki. Dan sebaliknya ketika kelompok perempuan bermain gobak sodor, kelompok laki – laki mengamati cara bermain gobak sodor. Dalam pengamatan tiap kelompok di bekali dengan Lembar Kerja Peserta Didik ( LKPD )pengamatan.

Proses kegiatan pembelajaran dengan mengamati permaianan tradisional gobak sodor, siswa merasa sangat lebih seru, dan terpacu sehingga lebih aktif dan mendapatkan pengalaman belajar yang dapat membantu siswa untuk menulis teks prosedur. Di sisi lain siswa dapat bekerja sama untuk menemukan cara bagaimana permainan gobak sodor di mainkan. Sambil menonton mereka banyak yang berkomentar, berdiskusi, memberi masukan untuk mengisi LKPD pengamatan  yang ada di setiap kelompok.

Mengembangkan Kreativitas Peserta Didik

Pembelajaran berikutnya, di lakukan di dalam kelas. Siswa masih di dalam kelompoknya masing – masing untuk merangkum hasil pengamatan permaianan gobak sodor. Rangkuman hasil pen

Haikal nafis, yang menjadi juru bicara kelompok satu laki – laki membacakan hasil diskusinya,  untuk di tulis sebagai tujuan penulisan teks prosedur yaitu :  gobak sodor merupakan permainan tradisional budaya bangsa Indonesia yang perlu di lestarikan. Untuk itu kita anak muda jaman sekarang perlu melestarikanya. Cara permainanyapun sangatlah mudah. Sedangkan dari kelompok perempuan, hasil diskusinya yang di bacakan oleh Anisa Ambar Syara memberikan pendapatnya tentang cara bermain gobag sodor, dengan lantangnya anisa membacakanya. Tak mau ketinggalan kelompok lain, yaitu kelompok perempuan yang belum ditunjuk untuk membacakan hasil diskunya, dengan lantang dan mengacungkan tangan Farida berucap : “kelompoku hurung pak” ( kelompok saya belum pak ). Kemudian saya persilahkan kelompok yang di ketuai oleh Farida untuk membacakan hasil diskusinya. Kelompok Farida ini memberi masukan tentang manfaat dari permainan gobak sodor.

Setelah selesai berdiskusi, dan hasil diskusi dirumuskan bersama, maka saya memberikan tugas secara individu untuk menulis teks prosedur cara bermain permainan tradisional gobag sodor. Dari hasil menulis secara individu tersebut kemudian saya tempel  di papan pajangan,  semua peserta didik besorak sorai bahwa mereka ternyata menulis teks dari pengalaman bermain.

Di akhir pembelajaran, saya meminta beberapa siswa untuk menyampaikan kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilakukan, dan saya memberikan penguatan. Untuk refleksi saya menyampaikan pertanyaan – pertanyaan apa yang telah di lakukan dalam pembelajaran, dan meminta bagaimana kesan pembelajaran pada hari ini. Dari refleksi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran hari ini menyenangkan, dan mudah cara memahaminya

Penulis : Kaeroni, S.Pd.I | Guru MTs NU 22 Singorojo Kabupaten Kendal

Baca juga : artikel lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *